POTRET PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN
APLIKASI ZOOM DI SMK BK SIMO
Ika
Kumalasari
Selasa
14 Juli 2020 -10.35 WIB
Tahun ajaran telah dimulai kemarin.Sekolah-sekolah mengalami dilema antara mengadakan kegiatan belajar
mengajar (KBM) tatap muka atau jarak jauh. Foto/BOX TV Indonesia
Reporter:
Ika Kumalasari/Box Tv Indonesia
BOYOLALI- Tahun ajaran baru telah dimulai hari ini. Sekolah-sekolah mengalami dilema antara mengadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau jarak jauh.
Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Menengah Kejurusan (SMK) BK Simo Umi Murtafi’ah S.Pd mengatakan pihaknya sebenarnya ingin melakukan belajar tatap muka. Namun, jumlah kasus positif COVID-19 yang masih tinggi membuat sekolah memilih tetap melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Di Boyolali dan daerah-daerah sekitar masih zona kuning. Daerah asal siswa dan guru pun ada yang zona kuning dan merah sehingga pembelajaran menggunakan pola jarak jauh,” ujarnya saat dihubungi BOX TV Indonesia, Selasa (14/7/2020).
Data pemerintah yang disampaikan
oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, jumlah
kasus positif Covid-19 hingga Senin, 22 Juni 2020
adalah 46.845 kasus.
Oleh sebab itu, pemerintah
melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah
mengumumkan syarat dan mekanisme penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi
Covid-19 melalui Siaran Langsung di kanal Youtube Kemendikbud RI, Senin
(15/6/2020), pukul 16.30 WIB.
Nadiem menyatakan, untuk satuan
pendidikan yang berada di zona kuning, zona oranye, zona merah dilarang
melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Sehingga, 429
kota/kabupaten di Indonesia dilarang membuka sekolah untuk kegiatan belajar
mengajar di tengah masa pandemi Covid-19.
Jumlah kota/kabupaten tersebut
masih berada di zona merah, oranye, dan kuning merujuk data Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 terbaru per tanggal 15 Juni 2020. Satuan
pendidikan pada zona-zona tersebut, lanjut Nadiem, tetap melanjutkan Belajar
dari Rumah (BDR).
Aktivitas belajar dari rumah
melalui metode pembelajaran siswa dalam jaringan (daring) sendiri
sudah dimulai sejak bulan Maret 2020. Teknologi informasi dan komunikasi
memang tidak bisa dihindari, karena telah memberikan dampak yang revolusioner
dalam dunia pendidikan.
Kebijakan yang dilakukan
oleh kepala sekolah SMK BK SIMO, dengan Drs.Suwarto adanya Covid 19 yakni” berbagai Instansi atau
sekolah terpaksa melakukan video dari rumah. Seringkali menggunakan video
conference untuk tetap terhubung dengan siswa dirumah yakni dengan zoom
meeting, sejak covid 19 Work From Home ( WFH) menjadi budaya kita, “ucapnya.
Guru SMK BK Simo Umi Murtafiah mengatakan S.Pd “Waka Kurikukum SMK BK SIMO membuat program belajar interaktif dengan memanfaatkan zoom
meeting. Waka Kurikulum di tugaskan di bidang IT( Informatika &
Komunikasi) membuat jadwal belajar, menyiapkan guru-guru narasumber, dan materi
pembelajaran yang diambil dari buku paket tiap kelas, RPP, dan Silabus. Setelah semua siap,
jadwal belajar dipubikasikan melalui WA group guru. Yang terlibat dalam
pembelajaran Zoom ini adalah Guru mata pelajaran, Wali kelas, Guru BP. Mereka diminta melibatkan siswanya. Para siswa
yang orangtuanya memiliki alat komunikasi dipandu untuk mengunduh aplikasi
zoom. Mereka diberikan ID zoom untuk bisa join atau mengikuti pembelajaran
melalui zoom meeting. Pendidikan Pancasila dan ) warganegaraan menjadi materi
pertama pembelajaran jarak jauh ini Selasa, (14/7/2020). Proses pembelajaran di
SMK BK SIMO dimulai pada pukul 07.00 untuk absensi,Sedangkan pada pukul 07.45
budaya sekolah dengan pengecekan rambut, seragam, ikat pinggang, sepatu, kaos
kaki yang dimana harus sesuai dengan aturan sekolaha. Sedangkan KBM dimulai
pada pukul 08.00 WIB hingga sore hari dalam sehari 1 sampai 2 Mata Pelajaran.Untuk guru
PPKN ada 4 guru yang satu mengajar didepan untuk 3 guru lainya memantau siswa
lewat zoom meeeting, “katanya.
Umi Murafi’ah S.Pd selaku guru PPKN menuturkan
bahwa” kelebihan adanya zoom meeting ini bisa dilakukan hingga 100 partisipan
sekitar 3 kelas dalam satu operator ditambah kualitas suara gambar jelas,
memudahkan dalam menyampaikan materi secara langsung melalui video dan yang
terakhi rmudah dalam memantau kedisiplinan baik waktu dan penampilan
siswa-siswi, sedangkan kekurangan aplikasi zoom meeting yakni pertama paket
data yang tidak semua siswa-siswa memilkinya, kedua sinyal tidak mendukung, dan
yang ketida masalah waktu atau hambatan
dalam sistem informatika yang dimana terkadang ada eorr yang tidak terduga ”ujarnya.
Berikut dokumentasi pembelajaran menggunakan Aplikasi Zoom
Berikut dokumentasi pembelajaran menggunakan Aplikasi Zoom