Senin, 13 Juli 2020

POTRET PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN APLIKASI ZOOM DI SMK BK SIMO


POTRET PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN APLIKASI ZOOM DI SMK BK SIMO

Ika Kumalasari
Selasa 14 Juli 2020 -10.35 WIB

Tahun ajaran telah dimulai kemarin.Sekolah-sekolah  mengalami dilema antara mengadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau jarak jauh. Foto/BOX TV Indonesia





Reporter: Ika Kumalasari/Box Tv Indonesia


BOYOLALI-  Tahun ajaran baru telah dimulai hari ini. Sekolah-sekolah mengalami dilema antara mengadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau jarak jauh.


Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Menengah Kejurusan (SMK) BK Simo Umi Murtafi’ah S.Pd mengatakan pihaknya sebenarnya ingin melakukan belajar tatap muka. Namun, jumlah kasus positif COVID-19 yang masih tinggi membuat sekolah memilih tetap melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Di Boyolali  dan daerah-daerah sekitar masih zona kuning. Daerah asal siswa dan guru pun ada yang zona kuning dan merah sehingga pembelajaran menggunakan pola jarak jauh,” ujarnya saat dihubungi BOX TV Indonesia, Selasa (14/7/2020).

Data pemerintah yang disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, jumlah kasus  positif Covid-19  hingga Senin,  22 Juni 2020  adalah 46.845 kasus.
Oleh sebab itu, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah mengumumkan syarat dan mekanisme penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 melalui Siaran Langsung di kanal Youtube Kemendikbud RI, Senin (15/6/2020), pukul 16.30 WIB.
Nadiem menyatakan, untuk satuan pendidikan yang berada di zona kuning, zona oranye, zona merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Sehingga, 429 kota/kabupaten di Indonesia dilarang membuka sekolah untuk kegiatan belajar mengajar di tengah masa pandemi Covid-19.
Jumlah kota/kabupaten tersebut masih berada di zona merah, oranye, dan kuning merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terbaru per tanggal 15 Juni 2020. Satuan pendidikan pada zona-zona tersebut, lanjut Nadiem, tetap melanjutkan Belajar dari Rumah (BDR).
Aktivitas belajar dari rumah melalui metode pembelajaran siswa  dalam jaringan  (daring) sendiri sudah dimulai sejak bulan Maret 2020.  Teknologi informasi dan komunikasi memang tidak bisa dihindari, karena telah memberikan dampak yang revolusioner dalam dunia pendidikan.

Kebijakan  yang dilakukan oleh kepala sekolah SMK BK SIMO, dengan Drs.Suwarto adanya Covid 19 yakni” berbagai Instansi atau sekolah terpaksa melakukan video dari rumah. Seringkali menggunakan video conference untuk tetap terhubung dengan siswa dirumah yakni dengan zoom meeting, sejak covid 19 Work From Home ( WFH) menjadi budaya kita, “ucapnya.

Guru SMK BK Simo Umi Murtafiah mengatakan S.Pd “Waka Kurikukum SMK BK SIMO membuat program belajar interaktif dengan memanfaatkan zoom meeting. Waka Kurikulum di tugaskan di bidang IT( Informatika & Komunikasi) membuat jadwal belajar, menyiapkan guru-guru narasumber, dan materi pembelajaran yang diambil dari buku paket tiap kelas, RPP, dan Silabus. Setelah semua siap, jadwal belajar dipubikasikan melalui WA group guru. Yang terlibat dalam pembelajaran Zoom ini adalah Guru mata pelajaran, Wali kelas, Guru BP.  Mereka diminta melibatkan siswanya. Para siswa yang orangtuanya memiliki alat komunikasi dipandu untuk mengunduh aplikasi zoom. Mereka diberikan ID zoom untuk bisa join atau mengikuti pembelajaran melalui zoom meeting. Pendidikan Pancasila dan ) warganegaraan menjadi materi pertama pembelajaran jarak jauh ini Selasa, (14/7/2020). Proses pembelajaran di SMK BK SIMO dimulai pada pukul 07.00 untuk absensi,Sedangkan pada pukul 07.45 budaya sekolah dengan pengecekan rambut, seragam, ikat pinggang, sepatu, kaos kaki yang dimana harus sesuai dengan aturan sekolaha. Sedangkan KBM dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga sore hari dalam sehari 1 sampai 2 Mata Pelajaran.Untuk guru PPKN ada 4 guru yang satu mengajar didepan untuk 3 guru lainya memantau siswa lewat zoom meeeting, “katanya.

Umi Murafi’ah S.Pd selaku guru PPKN menuturkan bahwa” kelebihan adanya zoom meeting ini bisa dilakukan hingga 100 partisipan sekitar 3 kelas dalam satu operator ditambah kualitas suara gambar jelas, memudahkan dalam menyampaikan materi secara langsung melalui video dan yang terakhi rmudah dalam memantau kedisiplinan baik waktu dan penampilan siswa-siswi, sedangkan kekurangan aplikasi zoom meeting yakni pertama paket data yang tidak  semua siswa-siswa memilkinya, kedua sinyal tidak mendukung, dan yang ketida  masalah waktu atau hambatan dalam sistem informatika yang dimana terkadang ada eorr yang tidak terduga  ”ujarnya.

Berikut dokumentasi pembelajaran menggunakan Aplikasi Zoom














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POTRET PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN APLIKASI ZOOM DI SMK BK SIMO

POTRET PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN APLIKASI ZOOM DI SMK BK SIMO Ika Kumalasari Selasa 14 Juli 2020 -10.3...