Senin, 16 Maret 2020

Pengalaman sekolah di Muhammadiyah

Pengalaman Sekolah di MTs Muhammadiyah 7 Klego
Pertama, aku dari SDN Negeri yang dimana tidak pakai jilbab, yah bertolak belakang dengan diriku yg sebelumnya dan waktu hari pertama masuk untuk Ospek lengan pendek smua, sedangkan waktu itu mayoritas pada memakai jilbab karena alumni dari MI. Singkat cerita aku banyak berkenalan disitu dengan teman2 yg pada ramah dengan siapa aja.
Di sekolah Muhammadiyah banyak sekali yg bikin aku kaget, karena materinya agama banyak sekali dikarenakan aku belum pernah mendapatkan materi Muhammadiyah, akidah akhlak, fiqih dll. Dan sini mendapatkan materi yg banyak membuatku agak syok sih. Cuman ya dinikmati.
Yg membuatku senang disekolah MTs Muh 7 Klego ialah aku mengikuti beberapa kegiatan seperti IPM , TS, dan HW. IPM ini melalui tahap seleksi yg begitu rumit dahulu,. Untuk tes masuk IPM mulai dari tes fisik (baris berbaris dll) dan tes wawancara. kegiatannya pun banyak sekali mulai dr pagi hari pukul 06.40 harus memimpin tadarus juz amma di kelas-kelas yang mayoritas pada bandel Kareena merasa dipimpin temanya sendiri.kultum yg sudah dibagi tugas setiap habis sholat Dzuhur. Mengecek temen2 yg enggak sholat terutama yg wanita dll. Sedangkan TS pernah digembleng sampai bener2 mentalnya di uji, saya senang mengikuti TS karena bisa mengenal jurus2 tapak suci, dikarenakan badan saya yg kecil tidak memungkinkan saya untuk Sparingga jadi saya lebih fokus pada jurus seni tunggal, seni lembu, rajawali dll.  Untuk HW diajarin bagaimana tali temali, baris berbaris dll. Saya senang disini dikarenakan pernah mengikuti perkemahan sebagai kabupaten Boyolali.dalam perkemahan ini Mata Muh 7 klego waktu itu meraih piala sebanyak 7 buah. Momen yg ga terlupakan sih menurutku. Teman serasa keluarga, banyak kenalan dari sekolah lain.
Dari segi materi yg kebanyakan agama saya senang karena bisa mengenal Muhammadiyah ya dari sini, ternyata materi agama tidak sempit yang aku kira masih dibagi menjadi beberapa bagian. Dan disekolah MTs Muhammadiyah 7 Klego ini membuatku banyak bersyukur, tidak bergaya Hedon, sederhana, karena aku mengambil dari sisi positifnya aja dan berkawan dengan teman2 yang baik.
Hanya saja terkadang sering di bully dari sekolah lain /sekolah negeri yg merasa sekolah swasta kualitasnya ga bagus kaya negeri, teman2ya dikira banyak yang nakal, dll. Tapi itu tidak membuatku patah semangat, sekolah. Swasta maupun negeri itu tinggal kitanya sendiri mau berubah jd lebih baik ataupun tidak. Percuma sekolah negeri namun kitanya tidak berkembang. Tidak punya pengalaman yg indah waktu sekolah.
Karena pengalaman tidak akan pernah bisa dibayar oleh apapun, itu sangatlah berharga.
Karena pada dasarnya selagi diriku masih bisa ya akan aku tunjukkan kalo aku mampu seperti mereka. Dan ingin menjadi manusia yg bermanfaat tentunya.

Selasa, 03 Maret 2020

LAPORAN MAKRONI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN


PENGUSAHA MAKARONI, POTATO &KERUPUK
PERUSAAN DARI PT MEKAR
Yang disusun oleh:
Ika Kumalasari G000170167/FAI UMS
Nur Hidayati Roisyah G000170161/FAI UMS

A.      HASIL WAWANCARA
Nama Usaha                                 : PT. Mekar
Fokus Bidang Usaha                    : Pembuatan makaroni, Potato, dan kerupuk
Nama Pemilik                               : Encu
Alamat rumah dan tempat usaha : Selokaton 05/03, Gondangrejo, Karanganyar
Nomor NPWP                              : -

1.      Profil Usaha dan deskripsi usaha :
PT. Mekar yang didirikan oleh Bapak Encu sejak tahun 2009 ini telah mempunyai 5 cabang yang berlokasi di Baratan(2009), Domasan(2009), Ngelar(2011), Selokaton(2013), dan Tasikmalaya(2017). Cabang ke-4 berlokasi di Selokaton 05/03 Gondangrejo Karanganyar berdiri sejak 2013. Awalnya didirikan sendiri oleh Bapak Encu, namun setelah beberapa waktu, kakak beliau yaitu Bapak Yayan juga ikut bergabung bersama Bapak Encu dalam mengelola bisnis ini. Latarbelakang mendirikan PT. Mekar karena usaha kreditan sudah mulai sepi, kemudianBapak Encu mencari inovasi baru yakni menciptakan makanan yang pasarannya lebih cepat laku. Sedangkan usaha kreditan hanya mempunyai transaksi seminggu sekali. Hal ini menjadi pertimbangan Bapak Encu dalam merencanakan makanan apa yang cepat laku di pasaran namun bisa menghasilkan profit yang besar. Tujuan dari didirikannya PT. Mekar ini adalah sebagai penyambung hidup atau mencari nafkah sebagai pekerjaan sehari-hari.
Produk yang ditawarkan adalah makaroni, Potato, dan Kerupuk dengan kemasan plastik. Kemasan makaroni, Potato, dankerupuk dengan ukuran plastik yang berbeda-beda mulai dari yang terkecil hingga paling  besar.Awal mula merintis hanya memproduksisebanyak 50 kg. Sekarang 17 karung/ 4,5 kwintal, terkadang bisa memproduksi 30 karung/ 7,5 kwintal.
Bapak Encu melibatkan anggota keluarga dalam mendirikan usahanya dan masyarakat sekitar yang dijadikan sebagai karyawan. Mereka adalah Mas Yayan dan Mas Imam selaku karyawan untuk pengolahan /penggorengan, Mas Dadang/ Mas Samsul selaku Sopir, dan karyawan untuk packing serta yang lainnya sejumlah 60 orang. Jam kerja pembuatan makaroni, Potato, dan kerupuk berbeda-beda. makaroni, Potato, dan kerupuk  dipasarkan di beberapa titik lokasi, seperti Baratan, Celengan, Boyolali, Klaten, dll.
PT. Mekar baru menciptakan dua rasa saja, dikarenakan kesusahan dalam menemukan bumbu baru seperti bumbu sambel ijo yang dulu sudah pernah dicoba. Dan selera dari konsumen lebih kepada rasa pedas dan asin. Dengan kualitas yang bagus dan bersih,serta dengan takaran bumbu yang pas, menjadi bukti bahwa PT. Mekar selalu memperhatikan produknya-produknya. Produk-produk dari PT. Mekar sudah terjamin kualitasnya. Hal ini karena produk-produknya telah mendapatkan nomor dari Depkes dan nomor izin pemasaran yang mana setiap jenis produk mempunyai nomor yang berbeda. PT. Mekar juga selalu memberikan bonus bagi yang menjual produksinya dengan baik.

2.      Produk/jasa yang ditawarkan :
Produk yang ditawarkan dari usaha pak Encu ini yaitu Potato,Makaroni, dan Kerupuk dengan kemasan plastik.
3.      Konsumen yang menjadi sasaran :
Konsumen atau pembeli di usaha potato, makaroni, dan kerupuk ini beragam, yaitu mulai dari masyarakat sekitar, warung biasa, kalangan mahasiswa/i, sekolah- sekolah, pasar, dll.
4.      Tempat dan alamat usaha :
Tempat usaha PT. MekarBapak Encu ini berlokasi di Selokaton 05/03, Gondangrejo, Karanganyar.

5.      Cara Bapak Encu mempertahankan kepercayaan konsumen :
Dalam mempertahankan kepercayaan konsumen, Bapak Encu memberikan berbagai kelebihan pada produk yang ditawarkannya. Seperti kemasannya yang simple dan ekonomis, harganya terjangkau, kebersihannya terjamin, kualitas terjamin, dan tersedia 2 jenis varian rasa. Serta telah mendapatkan izin secara resmi dari Depkes dan mempunyai nomer izin pemasaran. Selain itu, kelebihan salah satu produk PT. Mekar (makaroni) yaitu lebih tahan lama karena bentuk makaroni kecil dan tidak mengembang. Berbeda dengan produk makaroni besar yang sering ditawarkan di pasaran yang lebih mudah melempem.

6.  Persaingan yang dihadapi Bapak Encu dalam menjalankan bisnis pembuatan makaroni, potato, kerupuk :
Bapak Encu menjalankan usaha Makaroni, Potato, Kerupuk  ini dengan menggunakan metode persaingan secara sehat, karena tetangga bapak Encutidak ada yang memproduksi selain dirinya. Hanya saja, di kalangan Klaten banyak yang sudah memproduksinya. Cara yang dilakukan bapak Encu yakni mencari pemasaranyang sekiranya tidak terlalu bersaing ketat dengan yanglainnya . Namun mereka tidak pernah berebut konsumen satu sama lain, kemudian wilayah pemasarannya juga sudah dibagi-bagi secara merata.
7.      Harga jual makaroni, potato, kerupuk :
PT. Mekar memberikan harga terjangkau untuk konsumennya. Harga makaroni, kerupuk, dan potato ukuran kecil hanyalah 500,- rupiah perbiji (perpcs). Harga perpack sebesar 3.200,- rupiah. Menurut Bapak Endu, harga yang diberikan sales kepada toko/warung sebesar 3.500,- rupiah perpack, sedangkan harga pasaran di toko/warung menjadi 5.000,- rupiah perpacknya.
8.      Cara pengolahan makaroni, potato, kerupuk :
a.         Makaroni
Pertama, makaroni direndam dalam air garam selama satu jam. Setelah itu makaroni ditiriskan dan menunggu minyak di penggorengan hingga panas terlebih dahulu. Proses penggorengan makaroni dilakukan dengan 2 tahapan, yang pertama makaroni digoreng dalam minyak yang hangat/tidak terlalu panas, kemudian digoreng lagi ke dalam minyak kedua yang suhunya panas sekali dan sangat berbeda dengan minyak yang pertama. Setelah itu, makaroni ditiriskan kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengaduk bumbu. Dalam sekali proses pengadukan, membutuhkan sebanyak 4 ember besar makaroni dengan takaran bumbu yang berbeda. Untukrasa asin, cukup dengan takaran 1 cangkir. Sedangkan untuk rasa pedas, yaitu 4 cangkir bubuk cabai dan 1 bubuk rasa asin. Setelah makaroni dan bumbu telah dimasukkan, mesin pengaduk siap di putar selama kurang lebih 1 menit.Selanjutnya, makaroni yang telah dibumbui diambil dan dimasukkan kedalam plastik yang  berukuran 60cm x 100cm.
b.        Kerupuk
Proses pengolahan kerupuk sedikit berbeda dengan makaroni, karena untuk tahap awal proses produksi kerupuk adalah kerupuk harus dijemur dibawah terik matahari selama 6 jam. Setelah itu, kerupuk di oven selama 1 jam dengan tujuan agar kerupuk dapat mengembang saat digoreng. Tahap selanjutnya yaitu penggorengan kerupuk menggunakan 2 minyak yang berbeda suhu. Minyak yang pertama yaitu minyak yang suhunya hangat, sedangkan minyak yang kedua suhunya panas. kerupuk digoreng dengan takaran 1 gayung ke dalam minyak yang hangat. Jika kerupuk sudah mulai mengembang, kerupuk diangkat dan dimasukkan ke dalam minyak yang panas.  Pada proses penggorengan pada minyak yang panas, harus dilakukan secara cepat sehingga kerupuk tidak menjadi gosong dan dapat menghasilkan kerupuk yang sempurna. Setelah matang, kerupuk ditiriskan dan siap untuk dimasukkan ke dalam mesin pengaduk bumbu. Kemudian, dilakukan proses pengadukan bumbu serta pembungkusan yang mana proses ini sama seperti proses yang dilakukan untuk produksi makaroni.
c.         Potato
Proses produksi potato berbeda dengan proses produksi makaroni dan kerupuk, karena hanya membutuhkan satu minyak hangat/tidak terlalu panas. Pada tahap awal, potato dimasukkan ke dalam minyak hangat dengan takaran setiap satu sesi proses penggorengan membutuhkan potato sebanyak 1 magicom. Proses penggorengan potato sangatlah singkat dan cepat. Setelah matang, potato ditiriskan dan dimasukkan ke dalam mesin pengaduk bumbu. Kemudian, dilakukan proses pengadukan bumbu serta pembungkusan yang mana proses ini sama seperti proses yang dilakukan untuk produksi makaroni dan kerupuk.
9.      Cara pengelolaan hasil / laba dari usahamakaroni, potato, kerupuk :
Pengolahan laba dalam PT. Mekar sangatlah konservatif. Disamping dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, laba yang telah dihasilkan akan ditabung untuk dijadikan investasi bagi masa depan. Hasil dari tabungan tersebut akan dipakai untuk bisa lebih mengembangkan PT. Mekar dalam peningkatan hasil produksi maupun kualitas SDM yang telah ada. Dan juga tabungan tersebut dijadikan sebagai modal untuk bisa membuka cabang baru di suatu daerah ketika daerah tersebut berpotensi memberikan keuntungan setelah melalui perhitungan yang matang.
10.  Penanggung jawab kerugian dari usahamakaroni, potato, kerupuk :
Yang menanggung kerugian ialah bapak Encu sendiri.Jika produk tidak habis terjual dan mulai rusak, maka produk tidak diperjual-belikan lagi melainkan akan dibakar dan menjadi bahan bakar untuk memasak selain bahan bakar kayu.
11.  Deskripsi Pertemuan
a.         Pertama
Pada hari jum'at tanggal22 September 2019,kami melakukan kunjungan dengan tujuan untuk melihat lokasi pabrik, proses produksi dari persiapan bahan baku hingga proses pengemasan, serta untuk berkenalan dengan karyawan-karyawati yang bekerja disana. Kami tiba di lokasi pabrik yang berlokasi di Selokaton 05/03, Gondangrejo, Karanganyar pada pukul 10.30 WIB, namun ternyata proses produksi telah selesai dikarenakan jam kerja pada hari jum'at dimulai dari jam 04.00-10.00 WIB, sedangkan untuk selain hari jumat, jam kerjanya dimulai pukul 04.00-11.00 WIB. Kami hanya bisa berbincang-bincang dengan 2 karyawan produksi, yaitu mas Yayan dan mas Imam. Akhirnya kami melakukan observasi ke tempat dilakukannya proses pengemasan yang berlokasi di Selokaton 05/03, Gondangrejo, Karanganyar yang terletak tidak jauh dari pabriknya. Untuk proses pengemasan, PT. Mekarmelibatkan warga sekitar. Pengemasan dilakukan di beberapa tempat oleh para ibu rumah tangga. Mereka bisa membagi waktu antara menjadi ibu rumah tangga dan menjadi seorang karyawati pengemasan produk makaroni. Pengemasan dilakukan perbiji, yang mana kemudian dijadikan 1 pack dengan berisikan 10 biji makaroni.
b.        Kedua
Tanggal                :27 September 2019
Narasumber          : Yayan ( kakak pemilik perusahaan Mekar).
Pertemuan kedua kami melakukan kunjungan untuk wawancara sekaligus melihat proses pengolahan kerupuk. Dalam kunjungan tersebut kita dikenalkan dengan beberarapa karyawan serta profesi masing-masing. Karyawan produksi di pabrik bernama mas Yayan dan mas Imam, sedangkan sopir bernama mas Syamsul/ mas Adang.
Dalam proses produksi, stok bahan baku adalah salah satu diantara beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan. Bahan baku mentahnya diambil dari Sragen karena pabrik Sragen sudah di-drop oleh orang Tasikmalaya/China, jadi semua harus dari Tasikmalaya dulu baru dikirim ke Sragen, serta surat izin untuk DO/surat pembelian berasal dari Tasikmalaya. Proses produksi akan berhenti jika stok bahan baku habis.
Dari hasil wawancara dan pengamatan kami selama kunjungan, kami mendapat beberapa informasi terkait dengan bahan-bahan yang diperlukan untuk dilakukannya proses produksi. Rinciannya sebagai berikut:
1.    Kerupuk yang telah dioven
2.    Bumbu cabai(3 cangkir), asin(1 cangkir) untuk setiap 4 ember.
3.    Bumbu atom/bumbu racikan dan bumbu rahasia
4.    Kayu 1 mobil untuk 3 hari, didapatkan dari (Celengan), kayu yang dipakai pun tidak harus jenis kayu yang spesifik, kayu apapun yang penting bisa dipakai untuk membakar. Lebih memilih menggunakan kayu bakar karena prosesnya lebih cepat dari pada pakai gas karena lama panasnya.Stok bahan mentah kerupuk akan datang setiap seminggu sekali. Dalam sehari, bisa menggoreng kerupuk hingga sekitar 10 karung yang mana akan menjadi 65-72 plastik.
5.    Minyak  panas dan minyak hangat
Proses menggorengnya dari minyak hangat terlebih dahulu baru kemudian minyak yang panas. Minyak yang panas membutuhkan kayu bakar yang lebih banyak dibandingkan dengan minyak yang hangat. Minyak sisa ditampung terlebih dahulu kemudian digunakan untuk bahan penggorengan lagi dengan disaring terlebih dahulu. Minyak sisa ditambah dengan minyak yang baru/dicampur/ disuling/disaring, jadi tidak ada minyak yang tersisa. Jika mungkin minyak sudah tidak layak digunakan, maka dimanfaatkan untuk menyalakan api. Sedangkan untuk makaroni sehari menghabiskan 30 karung dan minyak 22 dirigen/hari

6.    Tempat ovenuntuk mengoven kerupuk sebelum kerupuk digoreng
Untuk suhunya tidak ditentukan,hanya dikira kira. Sedangkan untuk makaronidan potato tidak melalui proses oven melainkan langsung ke tahap penggorengan.

Pemasaran didistribukan ke daerah Ponorogo, Solo, Boyolali, Sragen, dan Klaten ini bisa dilakukan dengan satu mobil yang memuat 684 bal/6700 pack. Untuk pengemasan makaroni, kerupuk dan potato setiap1 karung dapat menghasilkan 230 pack/ 2300 biji. Untuk proses pengiriman, dilakukan selama 1 minggu sebanyak 2 kali ke 2 tempat, yaitu Klaten dan Boyolali. Dulu pernah sampai ke Bali, namun terlalu jauh untuk transportasi serta menjadi lebih mahal dan tidak terjangkau. Untuk daerah Sragen, hanya dilakukan oleh sales dengan berkeliling. Sales bisa mengambil sebanyak 10 karung/ 1000 pack yang bisa terjual dalan satu hari. Sedangkan untukarea perkampungan bisa terjual 5 karung/ 500 pack. Kemasan produk yang siap dijual kepasar-pasar dikirim menggunakan mobil oleh sopir yang bernama mas Syamsul/ mas Adang.
c.         Ketiga
Tanggal 04 Oktober 2019 pada hari Jumat. Pembuatan Potato Pertemuan ketiga ini, kami berfokus untuk melakukan observasi tentang pembuatan potato. Observasi kami ini berlangsung dari pukul 08.30 sampai pukul 11.40 WIB. Observasi ini kami lakukan pada tempat produksi yang berlokasi di Selokaton 05/03, Gondangrejo, Karanganyar. Kami bertemu kembali dengan mas Yayan dan mas Imam. Kami dijelaskan tentang proses produksi potato, dimulai dari persiapan bahan baku sampai pada pengemasan produk yang sudah jadi.
Untuk rincian proses untuk membuat potato ini adalah persiapan bahan, proses penggorengan, proses pencampuran bumbu, dan akhirnya proses pengemasan yang mana kemudian siap untuk dipasarkan. Proses produksi potato berbeda dengan proses produksi makaroni dan kerupuk, karena hanya membutuhkan satu minyak hangat/tidak terlalu panas. Pada tahap awal, potato dimasukkan ke dalam minyak hangat dengan takaran setiap satu sesi proses penggorengan membutuhkan potato sebanyak 1 magicom. Proses penggorengan potato sangatlah singkat dan cepat. Lama penggorengan membutuhkan waktu sekitar 10 detik dan harus segera diangkat agar tidak gosong. Setelah matang, potato ditiriskan dan dimasukkan ke dalam mesin pengaduk bumbu. Proses ini hampir sama dengan proses pencampuran bumbu pada produk lainnya, potato yang sudah digoreng dimasukkan kedalam mesin sebanyak 4 ember besar dan kemudian dimasukkan bumbu dengan takaran sesuai dengan varian rasa. Proses ini memakan waktu kurang lebih selama 1 menit. Setelah 1 menit, potato yang sudah dibumbui dikemas dalam plastik kemasan dan dimasukkan dalam plastik besar berukuran 60 cm x 100 cm/pack. Adapun plastik yang dipakai harus dijadikan rangkap 2 untuk menghindari kemasan robek atau kerusakan lainnya. Plastik-plastik besar tadi diikat dengan tali rafia kemudian dikumpulkan jadi 1 untuk kemudian dikirim atau dipasarkan. Untuk proses pengiriman sendiri sebanyak 2 hari sekali untuk kemasan yang kecil maupun besar. Jumlah potato yang telah diproduksi adalah sebanyak 16 plastik besar potato rasa asin serta 74 plastik besar potato rasa pedas yang berasal dari 13 karung bahan baku mentah. Ukuran plastik pada kemasan potato yang kecil adalah 17 cm x 15 cm sedangkan tersedia juga kemasan sedang yang berukuran 18 cm x 30 cm. Minyak yang dihabiskan selama proses ini ada sebanyak 11 dirgen. Pengirimannya akan dilakukan ke Celengan dan juga Baratan. Selain melakukan observasi pada pembuatan potato, kami juga sempat melihat proses penjemuran kerupuk yang ada di pekarangan pabrik. Jenis kerupuk yang sedang dijemur kali ini ternyata adalah kerupuk bulatmakaroni : 6 x 9 = isi/ pack = 14 x 22. makaroni / bal ukuranya 32 x 45
d.        Keempat
Proses pengepackan perbiji (makaroni rasa Asin dan Pedas)
Proses pengepack an dilakukan di dusun Selokaton RT 5/RW 3 yang dimulai pukul 08.00-16.00 WIB. Selama proses pengepacak an, kami bertemu langsung dengan para karyawan yang merupakan ibu rumah tangga. Pengepackan dalam sehari bisa menghasilkan 200 pack, per pack berisi 10 biji, sedangkan per ball berisi 10 pack. Karyawaan yang kami temui yaiu ibu Partini yang melakukan pengepackan makaroni pedas dan ibu Dwi yang melakukan pengepackan makaroni asin. Ibu Partini dalam sehari dapat menyelesaikan kurang lebih 1 ember/jam. Pabrik akan mengirimkan makaroni sebanyak 7 karung.
Merk dagang diambil dari daerah Klaten yaitu IDOLA. Setelah proses pengepackan selesai, pabrik akan datang mengambil makaroni yang sudah siap dan pemasaran akan dilakukan secara langsung di pabrik. Dalam proses pengepackan, kami pun turut membantu karyawan untuk memyelesaikan pengepackan, selama proses pengepackan kami banyak melakukan kesalahan karena memang belum terbiasa dan memang baru pertama kali.
e.         Kelima
Wawancara dengan pemilik perusahaan MEKAR bersama dengan bapak Encu, pada tanggal 14 Oktober 2019 pukul 10.00 WIB di
Selokaton 05/03, Gondangrejo, Karanganyar. Pada wawancara ini kami menanyakan seputar Laba-Rugi yang dimiliki oleh perusahaan Mekar . Berikut penjelasannya :
a)         Jumlah dana biaya untuk operasioal :

Barang
Jumlah
Harga
Mesin Penggiling
1
Rp.   5.000.000
Wajan, ekrak, spatula dll
2
Rp.   1.400.000
Oven
1
Rp.   3.000.000
Terpal
1
Rp.      200.000
Ember
5
Rp.      400.000
Total
Rp. 10.000.000

b)        Biaya  Produksi perhari
Barang/bahan
Jumlah
Harga
Plastik
15 Kg x @28.000
Rp.         420.000
Steples, rafia, label
-
Rp.           20.000
Bahan baku Potato
25 Kg
Rp.         300.000
Bahan baku makaroni
25 kg
Rp.         300.000
Bahan baku kerupuk
30 Kg
Rp.         400.000
Minyak
6 Kg x @10.000
Rp.           60.000
Kayu Bakar
1 mobil/ 3hari
Rp.         500.000
Bumbu Asin
5 Kg
Rp          300.000
Bumbu Pedas
5 Kg
Rp.         300.000
Total

Rp.      2.600.000

           


c)         Rata-rata biaya produksi perbulan
Barang/Bahan
Harga/hari x 1 bulan
Harga
Plastik
420.000 x 30 hari
Rp.   12.600.000
Steples, rafia, label
20.000 x 30
Rp.          60.000
Bahan baku Potato
300.000 x 30
Rp.     9.000.000
Bahan baku makaroni
300.000 x 30
Rp.     9.000.000
Bahan baku kerupuk
400.000 x 30
Rp.     1.200.000
Minyak
60.000 x 30
Rp.     1.800.000
Kayu Bakar
10 mobil x 500.000
Rp.     5.000.000
Bumbu Asin
300.000 x 30
Rp      9.000.000
Bumbu Pedas
300.000 x 30
Rp.     9.000.000
Total

Rp.   44.060.000

d)       Sumber modal awal
Awal mula modal yang digunakan untuk membangun perusahaan ini didapat dari hasil pinjaman dari bank secara kecil-kecilan. Karena pinjaman tersebut akan digunakan sebagai modal usaha kecil-kecilan. Setelah melewati beberapa waktu sebagai perusahaan rumahan, akhirnya usahanya dapat berkembang dan sekarang bahkan sudah bisa balik modal.
e)        Laba usaha Makaroni, Potato dan Kerupuk:
Laba yang didapatkan sangatlah menarik. Dalam satu bulan jika ditotal secara keseluruhan, laba yang didapatkan bahkan dapat diperkirakan sebanyak 5 juta rupiah per bulan. Ini merupakan laba bersih. Untuk laba kotornya sendiri selalu berubah-ubah. Dikarenakan terkadang ada perubahan harga pasar pada bahan mentah dan bumbu sedangkan pihak perusahaan tetap menjual produknya dengan harga yang telah ditetapkan. Bapak Encu memperkirakan rata-rata laba bersih yang selalu perusahaan ini dapatkan berjumlah sebanyak 5 juta rupiah.
f)         Jumlah karyawan :
Karyawan yang bekerja pada perusahaan ini sebanyak 63 orang. Terhitung dari mas Yayan dan mas Imam sebagai karyawan di bagian produksi, mas Adang/mas Samsul sebagai sopir, dan 60 karyawan/karyawati lain yang bekerja pada bagian pengepackan/pengemasan.
g)        Kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnisMakaroni, Potato, Kerupuk:
Kendala yang sering dihadapi adalah ketika terjadi kenaikan harga bahan baku, perusahaan tidak bisa menaikkan harga jual produk. Hal ini menjadi kendala yang bisa memberikan dampak terhadap penjualan dan laba yang didapatkan. Akhirnya perusahaan membuat alternatif lain dengan cara ketika terjadinya kenaikan harga bahan baku, perusahaan mengurangi isi makaroni dalam tiap bungkusnya sehingga dapat menjadi langkah untuk menyeimbangkan antara harga bahan baku dengan harga jual setelah produk siap dipasarkan.
Kendala lain yang sering dihadapi ialah stok kayu bakar yang sulit didapatkan. Hal ini terjadi karena kayu yang dalam kondisi kering sulit untuk didapatkan, sedangkan kayu dalam kondisi basah sangat mudah didapatkan. Sehingga jika stok kayu kering sedang kosong, jika menggunakan kayu yang basah maka proses produksi akan terhambat karena harus menjemur kayu tersebut agar bisa menjadi kering. Sedangkan proses penjemuran kayu basah memakan waktu yang terbilang cukup  lama.
Kendala lain yang dihadapi adalah ketika sedang musim hujan, proses produksi untuk kerupuk menjadi terhambat. Dikarenakan kurangnya sinar matahari yang berperan dalam proses penjemuran kerupuk sebelum digoreng, akhirnya kerupuk tidak bisa menjadi seenak ketika kerupuk dijemur dibawah sinar matahari secara penuh. Dalam hal ini, perusahaan menyikapinya dengan mengoven kerupuk lebih lama daripada saat produksi pada musim kemarau. Metode ini dilakukan agar kerupuk bisa lebih cepat kering dan cepat mengembang meskipun tidak maksimal ketika dijemur dengan sinar matahari yang kurang.


B.  LAMPIRAN

Proses penggorengan potato

20191004_08455520191004_092501
(Penggorengan Potato)                                        (Pemberian Bumbu)

20191004_08502720191004_092756
(Pengadukan Bumbu)                                     (Pengadukan Bumbu)

20191004_09033220191004_091226
      (Pengemasan Potato)                                   (Kemasan siap didistribusikan)





Proses penggorengan kerupuk

20191004_09084020191005_090223
(Penjemuran Kerupuk)                                            (Pengovenan Kerupuk)

20191005_08490820191004_084819
(Penggorengan Kerupuk)                                          (Pengadukan Bumbu)

20191005_091630
(Pengemasan Kerupuk)




Lampiran lain :
Pengemasan Makaroni
IMG_20191011_121807
Wawancara
IMG_20191014_094909


POTRET PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN APLIKASI ZOOM DI SMK BK SIMO

POTRET PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA PELAJARAN PPKN MENGGUNAKAN APLIKASI ZOOM DI SMK BK SIMO Ika Kumalasari Selasa 14 Juli 2020 -10.3...